Selamat Datang Di Satria Uzumakhi Blog

Universitas Teknologi Sumbawa

Saturday, 13 December 2014

1 Mengenal Instrumen Digital: Gerbang Logika

Assalamualaikum...
maaf ya telat... :D
kali ini saya mau pposting mengenai Hukum Instrumen Digital..
oke langsung aja.. :)

Mengenal Instrumen Digital: Gerbang Logika

“Zaman sekarang mah semua sudah serba digital…”
Seringkah kita mendengar orang berkata begitu? Atau justru kita yang sering berpikir seperti itu? Mengertikah kita dengan apa yang kita ucapkan? Apa makna kata “digital” sebenarnya? Mungkin pertanyaan-pertanyaan seperti ini sering muncul di benak kita semua. Oleh karena itu, mari kita bahas sekilas seputar konsep “digital”.
Dalam kehidupan kita, semua yang terjadi adalah analog, yaitu terus menerus, kontinu. Misalnya, ketika kita menggerakkan tangan kita, yang terjadi adalah tangan kita bergerak secara terus-menerus. Nah, apa yang dilakukan sistem digital adalah seperti bila kita menggerakkan tangan kita secara patah-patah. Dengan interval gerakan patah-patah yang sangat pendek, gerakan tersebut bisa terlihat seperti terus-menerus.
Sistem digital ini digunakan oleh kita, manusia, untuk memodelkan berbagai fenomena yang ada karena sangat sulit bagi manusia untuk mengukur dan mengontrol fenomena analog. Dengan proses digitalisasi, akan lebih mudah bagi kita melakukan pengukuran dan mengontrol berbagai fenomena. Sistem seperti inilah yang digunakan dalam berbagai macam alat digital, mulai dari jam tangan digital, komputer, hingga robot.
Dasar dari sistem digital adalah prinsip sakelar, on atau off. Sakelar on berarti mengizinkan arus listrik untuk mengalir dan sakelar off berarti sebaliknya. Pada sistem digital, yang menjadi media penyampai pesan adalah aliran elektron atau aliran listrik melalui sakelar tadi. Untuk keperluan itu, kitalah yang mengatur masuknya pesan.
Karena sistem digital hanya bisa beroperasi dalam 2 kedudukan (on atau off), untuk memudahkan perhitungan matematis digunakanlah sistem angka biner. Pada dasarnya sistem angka biner sama saja dengan angka berbasis 10 yang kita gunakan. Hanya saja, pada angka berbasis 10 bilangan penyusunnya adalah angka 0 sampai 9, sedangkan pada sistem biner semua bilangan penyusunnya diekspresikan dalam angka 0 atau 1 saja.
Sebagai contoh penggunaan sistem angka biner, angka 2 pada bilangan berbasis 10 diekspresikan dalam bentuk “10” (dibaca: “satu nol”) dalam sistem angka biner. Angka biner digunakan untuk memudahkan penyebutan on dan off menjadi 1 dan 0. Selain itu, dengan menggunakan angka biner, operasi matematika jadi bisa dijalankan dengan menggunakan sakelar.
Dalam sistem sakelar tadi, yang digunakan untuk mengatur dan membagikan pesan (berupa aliran listrik) adalah gerbang logika. Setidaknya ada tiga gerbang logika dasar yang bisa dikombinasikan untuk memperoleh hasil yang lebih rumit, yaitu AND, OR, dan NOT. Gerbang logika ini juga berfungsi sebagai operator untuk angka-angka biner yang merepresentasikan pesan sakelar tadi.
Gerbang logika pada prinsipnya sama dengan prinsip logika matematika. Kondisi on dan off pada sakelar atau 1 dan 0 pada sistem biner merupakan bagian yang sama dengan nilai kebenaran (“benar” atau “salah”) atas suatu pernyataan dalam logika matematika. Gerbang logika ini berperan sebagai penarik kesimpulan pada pernyataan-pernyataan logika matematika.
Gerbang Logika AND
Gerbang logika ini membutuhkan 2 masukan (input) dan menghasilkan 1 keluaran (output). Sesuai namanya, gerbang ini hanya akan menghasilkan keluaran 1 jika kedua masukannya bernilai 1. Gerbang ini mempunyai kesamaan sifat dengan operasi konjungsi pada logika matematika, yaitu nilai kebenaran dua buah pernyataan dihubungkan dengan tanda hubung “dan”. Dalam operasinya, gerbang AND disimbolkan oleh tanda perkalian dot “・”.
Tabel kebenaran hubungan antara masukan dan keluaran pada gerbang logika AND.
Tabel kebenaran hubungan antara masukan dan keluaran pada gerbang logika AND.
Ilustrasi mekanisme gerbang logika AND dalam suatu rangkaian lisrik. Q tidak akan menyala kecuali jika kedua sakelar A dan B ditutup.
Ilustrasi mekanisme gerbang logika AND dalam suatu rangkaian lisrik. Q tidak akan menyala kecuali jika kedua sakelar A dan B ditutup.
Gerbang Logika OR
Gerbang logika ini juga membutuhkan 2 masukan dan menghasilkan 1 keluaran. Gerbang ini akan menghasilkan keluaran 1 jika salah satu atau kedua masukannya bernilai 1. Gerbang ini mempunyai kesamaan sifat dengan operasi disjungsi pada logika matematika, yaitu nilai kebenaran dua pernyataan dihubungkan dengan tanda hubung “atau”. Dalam operasinya, gerbang AND disimbolkan oleh tanda penjumlahan “+”.
Tabel kebenaran hubungan antara masukan dan keluaran pada gerbang logika OR.
Tabel kebenaran hubungan antara masukan dan keluaran pada gerbang logika OR.
Ilustrasi mekanisme gerbang logika OR dalam suatu rangkaian listrik. Q akan menyala jika salah satu sakelar A atau B ditutup.
Ilustrasi mekanisme gerbang logika OR dalam suatu rangkaian listrik. Q akan menyala jika salah satu sakelar A atau B ditutup.
Gerbang Logika NOT
Gerbang logika ini hanya membutuhkan 1 masukan dan menghasilkan 1 keluaran. Sesuai namanya juga, gerbang ini berperan untuk membalikkan masukan. Misalnya, masukan 0 setelah melewati gerbang NOT akan menjadi keluaran 1. Gerbang ini mempunyai kesamaan sifat dengan operasi ingkaran pada logika matematika, yaitu ketika nilai kebenaran suatu pernyataan dinegasikan. Dalam operasinya, gerbang NOT disimbolkan dengan “bar”, yaitu garis horizontal di atas variabel input.
Tabel kebenaran hubungan antara masukan dan keluaran pada gerbang logika NOT.
Tabel kebenaran hubungan antara masukan dan keluaran pada gerbang logika NOT.
Ilustrasi mekanisme gerbang logika NOT dalam suatu rangkaian listrik. Bila sakelar A ditutup, lampu akan mati.
Ilustrasi mekanisme gerbang logika NOT. Bila sakelar A ditutup, lampu akan mati.
Dari ketiga gerbang logika dasar inilah dikembangkan berbagai operasi yang lebih rumit untuk angka-angka biner. Sakelar-sakelar ini kemudian diperkecil sehingga banyak sakelar yang bisa dioperasikan dan dikombinasikan dalam satu instrumen. Instrumen yang terdiri atas banyak sakelar inilah yang kita sebut sebagai instrumen digital.
Pada aplikasi elektronik, perangkat yang dijadikan gerbang logika adalah dioda atau transistor. Dioda dan transistor dapat beroperasi sendiri secara otomatis dengan menerima beberapa perintah tertentu, tidak seperti sakelar yang harus dioperasikan manusia secara mekanis.

Semoga bermanfaat ^_^
Wassalamualaikum..

0 Sejarah IC

Asslamualaikum...
hehehe maaf telat..
kali ini saya mau share tentang sejarah ic..
OKE.. NI DIA

Sejarah IC

IC (Integrated Circuit) adalah nama lain chip. IC adalah piranti elektronis yang dibuat dari material semikonduktor. IC atau chip merupakan cikal bakal dari sebuah komputer dan segala jenis device yang memakai teknologi micro-controller lainnya.

IC ditemulan pada tahun 1958 oleh seorang insinyur bernama Jack Kilby yang bekerja pada Texas Intruments mencoba memecahkan masalah dengan memikirkan sebuah konsep menggabungkan seluruh komponen elektronika dalam satu blok yang dibuat dari bahan semikonduktor. Penemuan itu kemudian dinamakan IC (Integrated Circuit) atau yang kemudian lazim disebut chip. Beberapa saat setelah itu, Robert Noyce, yang bekerja pada Fairchild Semiconductor Corporation, menemukan hal serupa, meskipun mereka bekerja pada dua tempat yang berbeda.

Semenjak itu banyak riset yang dilakukan untuk mengembangkan IC (integrated circuit) atau Chip hingga saat ini. Seorang pendiri Intel, Gorden Moore, pada tahun 1965 memperkirakan bahwa jumlah transistor yang terdapat dalam sebuah IC akan bertambah 2 kali setiap 18 bulan sekali. Kecenderungan peningkatan jumlah transistor ini telah terbukti setelah sekian lama dan diperkirakan akan terus berlanjut.

Hal ini dapat dilihat pada perkembangan IC, sebuah 64-Mbit DRAM yang pertama kali di pasaran pada tahun 1994, terdiri dari 3 juta transistor. Dan microprocessor Intel Pentium 4 terdiri lebih dari 42 juta transistor dan kira-kira terdapat 281 IC didalamnya. Bahkan berdasar pada International Technology Roadmap for Semiconductor (ITRS), diharapkan akan tersedia sebuah chip yang terdiri dari 3 milyar transistor pada tahun 2008.

IC sendiri dipergunakan untuk bermacam-macam piranti, termasuk televisi, telepon seluler, komputer, mesin-mesin industri, serta berbagai perlengkapan audio dan video.

IC sering dikelompokkan berdasar jumlah transistor yang dikandungnya:
-SSI (small-scale integration) : chip dengan maksimum 100 komponen elektronik.
- MSI (medium-scale integration):chip dengan 100 sampai 3.000 komponen elektronik
- LSI (large-scale integration) : chip dengan 3.000 sampai 100.000 komponen elektronik.
- VLSI (very large-scale integration) : chip dengan 100.000 sampai 1.000.000 komponen elektronik.
- ULSI (ultra large-scale integration) : chip dengan lebih dari 1 juta komponen elektronik.

Definisi IC

Integrated Circuit (IC) sebenarnya adalah suatu rangkaian elektronik yang dikemas menjadi satu kemasan yang kecil. Beberapa rangkaian yang besar dapat diintegrasikan menjadi satu dan dikemas dalam kemasan yang kecil. Suatu IC yang kecil dapat memuat ratusan bahkan ribuan komponen.




Gambar 1. Bentuk seperti Transistor


Bentuk IC bisa bermacam-macam, ada yang berkaki 3 misalnya LM7805, ada yang seperti transistor dengan kaki banyak misalnya LM741.



Gambar 2. IC SINGLE IN LINE


Bentuk IC ada juga yang menyerupai sisir (single in line), bentuk lain adalah segi empat dengan kaki-kaki berada pada ke-empat sisinya, akan tetapi kebanyakan IC berbentuk dual in line (DIL).



Gambar 3. DUAL IN LINE (DIL)


IC yang berbentuk bulat dan dual in line, kaki-kakinya diberi bernomor urut dengan urutan sesuai arah jarum jam, kaki nomor SATU diberikan bertanda titik atau takikan. Setiap IC ditandai dengan nomor type, nomor ini biasanya menunjukkan jenis IC, jadi bila nomornya sama maka IC tersebut sama fungsinya. Kode lain menunjukkan pabrik pembuatnya, misalnya operational amplifier type 741 dapat muncul dengan tanda uA-741, LM-741, MC-741, RM-741 SN72-741 dan sebagainya.

Suatu kelompok IC disebut IC linear, antara lain IC regulator, Operational Amplfier, audio amplifier dan sebagainya. Sedangkan kelompok IC lain disebut IC digital misalnya NAND, NOR, OR, AND EXOR, BCD to seven segment decoder dan sebagainya.

Jenis IC yang sekarang berkembang dan banyak digunakan adalah Transistor-Transistor Logic (TTL) dan Complimentary Metal Oxide Semiconductor (CMOS). Jenis CMOS banyak terdapat di pasaran ialah keluarga 4000, misalnya 4049, 4050 dan sebagainya. Jenis TTL ditandai dengan nomor awal 54 atau 74. Prefix 54 menandakan persyaratan militer ialah mampu bekerja dari suhu -54 sampai 125o C. Sedangkan prefix 74 menandakan persyaratan komersial ialah mampu bekerja pada suhu 0 sampai 70o C.

Penomoran TTL dilakukan dengan 2, 3 atau 4 digit angka mengikuti prefix-nya, misalnya 7400, 74192 dan sebagainya. Huruf yang berada diantara prefix dan suffix menandakan subfamily-nya. Misalnya AS (Advance Schottkey), ALS (Advance Low Power Schottkey), H (High Speed), L (Low Speed), LS (Low Power Schottkey) dan S (Schottkey).

Apabila dibandingkan rangkaian dengan menggunakan transistor dengan rangkaian menggunakan IC, cenderung penggunaan IC lebih praktis dan biayanya relatif ebih ringan.

Pada saat ini sudah berkembang banyak sekali jenis IC, jenisnya sampai ratusan sehingga tidak mungkin dibicarakan secara umum. Untuk menggunakan IC kita harus mempunyai vademicum IC yang diterbitkan oleh pabrik-pabrik pembuatnya. Setiap jenis IC mempunyai penjelasan sendiri-sendiri mengenai sifatnya dan cara penggunaannya.

Apabila kita membuka lembaran vademicum IC, kita akan melihat berbagai symbol seperti terlihat pada gambar 16. Arti symbol-symbol ini akan kita pelajari bila sudah mulai eksperimen dengan IC digital.

- IC Digital
Dalam IC digital, suatu titik elektronis yang berupa seutas kabel atau kaki IC, akan mewujudkan salah satu dari dua keadaan logika, yaitu logika '0' (nol, rendah) atau logika '1' (satu, tinggi). Suatu titik elektronis mewakili satu 'binary digit' atau biasa disingkat dengan sebutan 'bit'. Binary berarti sistem bilangan 'dua-an', yakni bilangan yang hanya mengenal dua angka, 0 dan 1. IC digital dibedakan menjadi dua.

1. IC TTL
Pada suatu lingkungan IC TTL logika '0' direpresentasikan dengan tegangan 0 sampai 0,7 Volt arus searah (DC, Direct Current), sedangkan logika '1' diwakili oleh tegangan DC setinggi 3,5 sampai 5 Volt

2. IC CMOS (Complementary Metal Oxyde Semiconductor)
Mempunyai salah satu ciri dengan tegangan input lebih fleksibel yaitu antara 3,5 Volt sampai 15 Volt akan tetapi, tegangan input yang melebihi 12 Volt akan memboroskan daya. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk menghindari kerusakan pada IC CMOS sebelum dipasangkan kedalam rangkaian. Hal ini perlu dilakukan karena walaupun dari pabrik telah diberi proteksi berupa dioda dan resistor dijalan masuknya namun usaha ini belum menjamin seratus prosen.

Tindakan-tindakan untuk menyelamatkan IC jenis CMOS adalah :
a.IC CMOS harus selalu disediakan dengan kaki-kakinya ditanam dalam foil plastik menghantar, bukan pada busa ataupolistrin yang dikembangkan atau dalam bahan pembawa dari aluminium. IC CMOS tidak boleh dikeluarkan dari dalam kemasannya sampai ia sudah siap untuk dipasangkan pada rangkaian.
b.Berhati-hati untuk tidak menyentuh pin-pin (kaki) IC CMOS sebelum dipasangkan pada rangkaian karena elektrostatik dari tangan manusia dapat merubah dan menambah muatan oksidasi.
c.IC CMOS harus merupakan komponen terakhir yang dipasangkan pada papan rangkaian. Jangan dimasukan atau ditanggalkan sementara tegangan catu daya disambungkan.
d.Gunakan pemegang atau soket IC yang vsesuai untuk menjaga kestabilan oksidasi dan muatan dalam IC CMOS.
e.Kalau IC CMOS perlu dipasangkan pada papan rangkaian dengan langsung disolder maka pakailah besi solder yang sangat kecil bocorannya serta solder harus dibumikan. Meskipun IC CMOS tidak memiliki kekebalan sebagaimana IC jenis lainnya. Masa genting dan mengkhawatirkan hanyalah ketika melepas IC CMOS dari busa foil plastik pelindungnya dan ketika memasangkannya ke dalam rangkaian. Setelah kedua pekerjaan itu terlampaui semua akan berjalan biasa-biasa saja.
f.Pada papan rangkaian IC CMOS kaki-kaki yang tidak dipergunakan harus tetap diberi kondisi tertentu, seperti '0' atau '1', tetapi tidak boleh dibiarkan tidak terhubung. Apabila dibiarkan tidak terhubung, biasanya IC CMOS akan cepat rusak. IC merupakan salah satu komponen elektronik yang mudah rusak karena panas, baik panas pada saat disolder maupun pada saat IC bekerja. Untuk menghindari kerusakan IC karena panas pada saat disolder maka perlu dipasang soket IC, sehingga yang terkena panas kaki soketnya. Sedangkan untuk menghindari kerusakan IC karena panas pada saat IC bekerja, maka pada IC perlu dipasang (ditempelkan) plat pendingin dari aluminium atau tembaga yang biasanya disebut heatsink.


Semoga bermanfaat ^_^

Wassalamualaikum...


Sumber : http://eviandrianimosy.blogspot.com/2010/05/sejarah-dan-definisi-ic.html

Tuesday, 9 December 2014

0 PENGERTIAN, SISTEM DAN DAMPAK TELEVISI DIGITAL

Assalamualaikumm....
Saya Sataria Junanda.. :D
maaf telat..
:D :D :D
hehe ni tugas SD ke-11 saya..

PENGERTIAN, SISTEM DAN DAMPAK TELEVISI DIGITAL

Di era teknologi digital saat ini telah berkembang suatu paradigma baru yaitu masyarakat yang disebut sebagai “Knowledge Based Society” atau masyarakat yang berbasis pada pengetahuan. Yaitu masyarakat yang memiliki pengetahuan dan kemampunan untuk mengakses dan memanfaatkan informasi serta menjadikan informasi sebagai nilai tambah dalam peningkatan kualitas kehidupan.
Selain itu, di era teknologi digital ini telah terjadi konvergensi teknologi dalam media penyiaran (broadcasting), media telekomunikasi dan media teknologi informasi, misalnya siaran TV bisa dilihat di HP, siaran TV dilihat melalui internet, demikian juga dengan adanya penyiaran TV digital nantinya akses internet pun dapat melalui TV.


Pengertian Siaran TV Digital
Televisi digital atau penyiaran digital adalah jenis televisi yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyiarkan sinyal video, audio, dan data ke pesawat televisi.
Berdasarkan hasil survey dinyatakan bahwa saat ini penggunaan perangkat TV di Indonesia cukup tinggi dibandingkan media informasi lain, yaitu 55% dari seluruh jumlah keluarga di Indonesia itu memiliki TV atau terdapat 40 juta pemirsa TV, maka dapat dinyatakan bahwa media TV merupakan sarana yang paling tepat untuk digunakan sebagai distribusi dan diseminasi informasi di Indonesia.
Dengan keterbatasan alokasi frekuensi yang digunakan untuk penyiaran media TV, tentunya akan mengakibatkan jumlah informasi yang diperoleh masyarakat melalui siaran TV menjadi terbatas dan kurang berimbang. Hal inilah yang dijadikan pemerintah untuk untuk melakukan migrasi dari siaran TV Analog ke siaran TV Digital.
Selain alasan di atas, pengembangan televisi digital antara lain dikarenakan:
Perubahan lingkungan eksternal, antara lain:
1. Pasar TV analog yang sudah jenuh
2. Kompetisi dengan sistem penyiaran satelit dan kabel
Perkembangan teknologi, misalnya
1. Teknologi pemrosesan sinyal digital
2. Teknologi transmisi digital
3. Teknologi semikonduktor
4. Teknologi peralatan yang beresolusi tinggi


Sistem Penyiaran TV Digital

Stasiun TV penyiaran baik TVRI maupun TV swasta nasional memanfaatkan sistem teknologi penyiaran dengan teknologi digital khususnya pada sistem perangkat studio untuk memproduksi program, mengedit, merekam dan menyimpan data. Pengiriman sinyal gambar, suara dan data menggunakan sistem transmisi digital dengan menggunakan satelit yang dimanfaatkan sebagai siaran TV-Berlangganan. Sistem transmisi digital melalui satelit ini menggunakan standar yang disebut DVB-T (Digital Video Broadcasting Satellite).

TV digital mempunyai tiga sistem standart yaitu:
1. DVT (Digital Television), sistem yang berlaku di Amerika;
2. DVB-T (Digital Video Broadcasting Terrestrial), sistem yang berlaku di Eropa; dan
3. ISDB-T (Integrated Services Digital Broadcasting Terrestrial), sistem yang berlaku di Jepang.


Dari hasil uji coba siaran digital TV, teknologi DVB-T mampu memultipleks beberapa program sekaligus. Secara teknik pita spectrum frekuensi radio yang digunakan untuk televisi analog dapat digunakan untuk penyiaran televisi digital sehingga tidak perlu ada perubahan pita alokasi baik VHF maupun UHF (Ultra High Frequency). Sedangkan lebar pita frekuensi yang digunakan untuk analog dan digital berbanding 1 : 6 artinya bila pada teknologi analog memerlukan pita selebar 8 MHz untuk satu kanal transmisi, maka pada teknologi digital dengan lebar pita frekuensi yang sama dengan teknik multiplek dapat digunakan untuk memancarkan sebanyak 6 hingga 8 kanal transmisi sekaligus dengan program yang berbeda tentunya, dengan kualitas cukup baik. Di samping itu, penambahan varian DVB-H (handheld) mampu menyediakan tambahan sampai enam program siaran lagi, khususnya untuk penerimaan bergerak (mobile). Hal ini sangat memungkinkan bagi penambahan siaran-siaran TV baru.
Selain ditunjang oleh teknologi penerima yang mampu beradaptasi dengan lingkungan yang berubah, TV digital perlu ditunjang oleh sejumlah pemancar yang membentuk jaringan berfrekuensi sama atau SFN (single frequency network) sehingga daerah cakupan dapat diperluas. Produksi peralatan pengolah gambar yang baru (cable, satellite, VCR, DVD players, camcorders, video games consoles) adalah dengan menggunakan format digital. Untuk itu supaya pesawat analog masih dapat dipakai diperlukan inverter (set top box) yang dapat merubah signal digital ke analog sehingga dapat dilihat dengan menggunakan TV receiver biasa
Sistem penyiaran TV Digital adalah penggunaan aplikasi teknologi digital pada sistem penyiaran TV yang dikembangkan di pertengahan tahun 90 an dan diujicobakan pada tahun 2000. Pada awal pengoperasian sistem digital ini umumnya dilakukan siaran TV secara Simulcast atau siaran bersama dengan siaran analog sebagai masa transisi. Sekaligus ujicoba sistem tersebut sampai mendapatkan hasil penerapan siaran TV Digital yang paling ekonomis sesuai dengan kebutuhan dari negara yang mengoperasikan.

Dampak Penyiaran TV Digital 

Dampak Positif

Banyak manfaat yang dapat diperoleh masyarakat dengan beralih ke penyiaran TV digital antara lain:
1. Kualitas gambar yang lebih halus dan tajam,
2. Pengurangan terhadap efek noise,
3. Kemudahan untuk recovery pada penerima dengan error correction code, serta
4. mengurangi efek dopler jika menerima siaran tv dalam kondisi bergerak (misalnya di mobil, bus, maupun kereta api).
5. Selain itu sinyal digital dapat menampung program siaran dalam satu paket, dikarenakan pemakaian bandwidth pada tv digital tidak sebesar tv analog.


Dampak Negatif
1. Disamping banyak hal yang bermanfaat, tentunya kendala yang akan dihadapi dalam migrasi ke siaran TV digital pun juga semakin banyak seperti:
2. Regulasi bidang penyiaran yang harus diperbaiki,
3. Standardisasi yang harus segera ditentukan baik untuk perangkat dan teknologi yang akan digunakan,
4. Industri pendukung yang harus segera disiapkan baik perangkat maupun kontennya.
5. Jika kanal TV digital ini diberikan secara sembarangan kepada pendatang baru, selain penyelenggara TV siaran digital terrestrial harus membangun sendiri infrastruktur dari nol, maka kesempatan bagi penyelenggara TV analog eksisting seperti TVRI, 5 TV swasta eksisting dan 5 penyelenggara TV baru untuk berubah menjadi TV digital di kemudian hari akan tertutup karena kanal frekuensinya sudah habis.

Semoga bermanfaat ^_^
Wassalamualaikum..

0 Sistem Komputer



Asslamualaikum...
hmm.. telat lagi :D
hehehe maaff.. ni tugas mingguan ke-11 saya ..


Sistem komputer adalah elemen-elemen yang terkait untuk menjalankan suatu aktifitas dengan menggunakan komputer. Elemen dari sistem komputer terdiri dari manusianya (brainware), perangkat lunak (software), set instruksi (instruction set), dan perangkat keras (hardware).

Empat komponen dalam sistem komputer, yaitu :
1. Pemproses
Berfungsi untuk mengendalikan operasi komputer dan melakukan fungsi pemrosesan data.
Pemroses melakukan operasi logika dan mengelola aliran data dengan membaca instruksi dari memori dan mengeksekusinya.
Langkah kerja pemroses :
a. Mengembil instruksi biner dari memori
b. Mendekode instruksi menjadi aksi sederhana
c. Melakukan aksi
3 tipe operasi komputer :
a. Operasi aritmatika (ADD, SUBSTRACT, MULTIPLY, DIVIDE)
b. Operasi logika (OR, AND, XOR, INVERTION)
c. Operasi pengendalian (LOOP, JUMP)
Pemroses terdiri :
a. ALU (Aritmatic Logic Unit)
Berfungsi untuk melakukan operasi aritmatika dan logika.
b. CU (Control Unit)
Berfungsi untuk mengendalikan operasi yang dilaksanakan sistem komputer.
c. Register-register
Berfungsi untuk :
Membantu pelaksanaan operasi yang dilakukan pemroses Sebagai memori yang bekerja secara cepat, biasanya untuk tempat operand-operand dari operasi yang akan dilakukan.


Terbagi menjadi register data dan register alamat.
Register data terdiri dari general dan special purpose register.
Register alamat berisi :
a. Alamat data di memori utama
b. Alamat instruksi
c. Alamat untuk perhitungan alamat lengkap
Contoh : register indeks, register penunjuk segmen, register penunjuk
stack, register penanda (flag)
Pemroses melakukan tugasnya dengan mengeksekusi instruksi-instruksi di program dengan mekanisme instruksi sebagai berikut :
a. Pemroses membaca instruksi dari memori (fetch)
b. Pemroses mengeksekusi instruksi (execute)
Eksekusi program berisi pengulangan fetch dan execute. Pemrosesan satu instruksi disebut satu siklus instruksi (instruction cycle).


2. Memori
Berfungsi untuk menyimpan data dan program Biasanya volatile, tidak dapat mempertahankan data dan program yang
disimpan bila sumber daya energi (listrik) dihentikan.


Konsep program tersimpan (stored program concept), yaitu program (kumpulan instruksi) yang disimpan di suatu tempat (memori) dimana kemudian instruksi tersebut dieksekusi. Setiap kali pemroses melakukan eksekusi, pemroses harus membaca instruksi dari memori utama. Agar eksekusi dilakukan secara cepat maka harus diusahakan instruksi tersedia di memori pada lapisan berkecepatan akses lebih tinggi. Kecepatan eksekusi ini akan meningkatkan kinerja sistem.
Hirarki memori berdasarkan kecepatan akses :
-Register (tercepat)
-Chace memory
Memori berkapasitas terbatas, berkecepatan tinggi yang lebih mahal dibanding memori utama. Chace memory adalah diantara memori utama dan register, sehingga pemroses tidak langsung mengacu memori utama tetapi di cache
memory yang kecepatan aksesnya lebih tinggi.
-Main memory
-Disk chace (buffering)
Bagian memori utama untuk menampung data yang akan ditransfer dari/ke perangkat masukan/keluaran dan penyimpan sekunder. Buffering dapat mengurangi frekuensi pengaksesan dari/ke perangkat masukan/keluaran dan penyimpan sekunder sehingga meningkatkan kinerja sistem.
-Magnetic disk
-Magnetic tape, optical disk (terlambat)


3. Perangkat masukan dan keluaran (I/O)
Adalah perangkat nyata yang dikendalikan chip controller di board sistem atau card. Controller dihubungkan dengan pemroses dan komponen lainnya melalui bus. Controller mempunyai register-register untuk pengendaliannya yang berisi status kendali.


Tiap controller dibuat agar dapat dialamati secara individu oleh pemroses sehingga perangkat lunak device driver dapat menulis ke register-registernya sehingga dapat mengendalikannya. Sistem operasi lebih berkepentingan dengan pengendali dibanding dengan perangkat fisik mekanis. Perangkat I/O juga memindahkan data antara komputer dan lingkungan eksternal.
Lingkungan eksternal dapat diantarmuka (interface) dengan beragam perangkat, seperti :
a. Perangkat penyimpan sekunder
b. Perangkat komunikasi
c. Terminal
4. Interkoneksi antar komponen
Adalah struktur dan mekanisme untuk menghubungkan antar komponen dalam sistem komputer yang disebut bus.
Bus terdiri dari tiga macam, yaitu :
a. Bus alamat (address bus)
Berisi 16, 20, 24 jalur sinyal paralel atau lebih. CPU mengirim alamat lokasi memori atau port yang ingin ditulis atau dibaca di bus ini.Jumlah lokasi memori yang dapat dialamati ditentukan jumlah jalur alamat. Jika CPU mempunyai N jalur alamat maka dapat mengalamati 2 pangkat N (2N) lokasi memori dan/atau port secara langsung.
b. Bus data (data bus)
Berisi 8, 16, 32 jalur sinyal paralel atau lebih. Jalur-jalur data adalah dua arah (bidirectional). CPU dapat membaca dan mengirim data dari/ke memori atau port. Banyak perangkat pada sistem yang dihubungkan ke bus data tetapi hanya satu perangkat pada satu saat yang dapat memakainya.
c. Bus kendali (control bus)
Berisi 4-10 jalur sinyal paralel. CPU mengirim sinyal-sinyal pada bus kendali untuk memerintahkan memori atau port. Sinyal bus kendali antara lain :
• Memory read
Untuk memerintahkan melakukan pembacaan dari memori.
• Memory write
Untuk memerintahkan melakukan penulisan ke memori.
• I/O read
Untuk memerintahkan melakukan pembacaan dari port I/O.
• I/O write
Untuk memerintahkan melakukan penulisan ke port I/O.
Mekanisme pembacaan
Untuk membaca data suatu lokasi memori, CPU mengirim alamat memori yang dikehendaki melalui bus alamat kemudian mengirim sinyal memory read pada bus kendali. Sinyal tersebut memerintahkan ke perangkat memori untuk mengeluarkan data pada lokasi tersebut ke bus data agat dibaca CPU. Interkoneksi antar komponen ini membentuk satu sistem sendiri, seperti ISA (Industry Standard Architecture), EISA (Extended ISA) dan PCI (Peripheral Component Interconnect). Secara fisik interkoneksi antar komponen berupa “perkawatan”. Interkoneksi memerlukan tata cara atau aturan komunikasi agar tidak kacau (chaos) sehingga mencapai tujuan yang diharapkan.






Semoga bermanfaat ^_^

Wassalamualaikum...

Recent Posts

About

Powered by Blogger.

Followers

About Me