Assalamualaikum...
Malam TI B..
Ini dia Postingan Minggu ke-6 SD
Okee.. Langsung aja.. :)
Malam TI B..
Ini dia Postingan Minggu ke-6 SD
Okee.. Langsung aja.. :)
PENGEMBANGAN DAN PERANAN SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI
1. Perubahan Terminologi dan materi
Materi
sistem teknologi informasi diawali dengan pemahaman konsep dasar
tentang sistem itu sendiri dan kemudian diteruskan dengan pembahasan
pembahasan teknologi yang digunakan. Jika mhs sudah memahami konsep
dasar dari sistem dan teknologinya, maka pertanyaan yang akan muncul
adalah untuk apa sistem teknologi informasi tersebut, sehingga bahasan
selanjutnya adalah tentang aplikasinya, kemudian bagaimana mengembangkan
sistem ini untuk diterapkan diorganisasi (adanya pengembangan sistem),
Setelah sistem yang dikembangkan digunakan, sistem ini tidak dibiarkan
saja, tetapi harus dikelola sehingga tetap mengenai sasarannya
(Pengelolaan sistem).
Materi System Teknologi Informasi
A. Konsep
Dasar : Pemahaman konsep sistem teknologi informasi dan
komponen-komponennya akan sangat membantu didalam penerapan
sistem-sistem teknologi informasi yang berbeda aplikasinya, misalnya
sistem informasi akuntansi, maka sistem teknologi informasi tersebut
diterapakan di kontek akuntansi, yaitu output yang dikeluarkan berupa
informasi2 akuntansi dengan basisdata akuntansi dan input2 berupa data
akuntansi.
B. Teknologi
: yang digunakan adalah teknologi computer, teknologi komunukasi, dan
teknologi apapun yang dapat memberi nilai tambah untuk organisasi.
C. Aplikasi
Sistem Teknologi informasi : Sistem informasi akuntansi (SIAKU atau
SIA), accounting Information System (AIS), Sistem informasi pemasaran
(SIPEM), dll.
D. Pengembanagan sistem teknologi informasi : SDLC, atau EUC, Outsourcing.
E. Pengelolaan
Sistem Teknologi Informasi: pengendalian atau control merupakan salah
satu komponen sistem teknologi informasi yang penting sehingga perlu
dikelola dengan baik. Kontrol yang tidak dikelola dengan baik akan
menyebabkan STI tidak dapat mencapai tujuannya, karena tidak
menghasilkan output yang akurat.
- Peran Sistem Teknologi Informasi di Dalam Organisasi
1. Efisiensi : Pengolahan Transaksi (TPS) dan Process Control System (PCS)
2. Efektivitas : SIM,
DSS, GIS, EIS ( Menyediakan informasi bagi para manager di organisasi
untuk mendukung proses pengambilan keputusan dng lebih efektif.
3. Komunikasi : Menerapkan
OAS ( Office Automation Systems) yang mengintegrasikan pengguna system
teknologi informasi termasuk oara manager secara elektronik, e-mail,
chat
4. Kolaborasi : video conference, teleconference.
5. Kompetitif : Meningkatkan daya kompetisi, menggunakan SIS (Strategic Information Systems)
- Peran Organisasi STI
Menurut Rockart (1988), perkembangan peran organisasi STI di kelompokkan dalam 5 era, yaitu :
1. Era
Akuntansi (1950 – 1960-an ) : focus aplikasinya adalah untuk aplikasi
akuntansi seperti aplikasi penggajian, piutang dagang, kas dll. Metode
pemasukkan datanya system Batch, yaitu input dikumpulkan
untuk satu periode tertentu terlebih dahulu baru kemudian bersama-sama
dimasukkan ke system teknologi informasi.
2. Era
Operasional ( pertengahan 1960- 1970-an) : Aplikasi system teknologi
informasi tdk hanya untuk akuntansi, tetapi untuk aplikasi operasi
lainnya, pengendalian persediaan, dan penjadwalan produksi. Metode sudah
mengarah ke on line, yaitu data ditangkap langsung dimasukkan ke system
teknologi informasi, peran staff informasi masih sama, lebih banyak
mengimplementasikan dan mengoperasikan aplikasi akuntansi dan
operasionalnya.
3. Era
Informasi ( akhir tahun 1970 –awal 1980) : aplikasi sudah digunakan
sebagai informasi pengambilan keputusan oleh manajemen. Metode : system
On line. Basis data relational sudah digunakan. Menggunakan Paket DBMS (
Data Base Management Systems). Perannya : Selain mengembangkan,
mengimplementasikan dan mengoperasikan aplikasi-aplikasi STI, juga
mendukung dan membantu pengembangan system oleh pemakai system (End user
Computing)
4. Era
jaringan ( Wired Society era) pertengahan tahun 1980-an, perusahan
sudah dihubungkan dengan jaringan STI untuk keperluan keuntungan
strategic. Misal : perusahan dijaring dengan pemasok-pemasoknya dan
dengan pelanggan-pelanggannya dengan teknologi telekomunikasi.
5. Era
jaringan global ( global wired society era) : pertengahan 1990-an,
perusahaan sudah dihubungkan dengan jaringan STI secara global dengan
teknologi telekomunikasi melalui internet.
- Peran Manajer STI
1. Menyelaraskan strategi bisnis dan STI secara dua arah.
2. menciptakan hubungan yang efektif dengan manajer lini.
3. Merencanakan, merancang dan mengimplementasikan system-sistem baru.
4. Membangun dan mengelola infrastruktur
5. Meningkatkan keahlian organisasi STI
6. Mengelola kerjasam dengan pemasok.
7. Membangun kinerja yang tinggi
8. Mendisain ulang dan mengelola organisasi STI
2. TEKNOLOGI INFORMASI DAN PERKEMBANGANNYA
Teknologi
informasi muncul sebagai akibat semakin merebaknya globalisasi dalam
kehidupan organisasi, semakin kerasnya persaingan bisnis, semakin
singkatnya siklus hidup barang dan jasa yang ditawarkan, serta
meningkatnya tuntutan selera konsumen terhadap produk dan jasa yang
ditawarkan. Untuk mengantisipasi semua ini, perusahaan mencari terobosan
baru dengan memanfaatkan teknologi. Teknologi diharapkan dapat menjadi
fasilitator dan interpreter. Semula teknologi informasi digunakan hanya
terbatas pada pemrosesan data. Dengan semakin berkembangnya teknologi
informasi tersebut, hampir semua
aktivitas organisasi saat ini telah dimasuki oleh aplikasi dan otomatisasi teknologi
informasi.
Teknologi informasi dapat didefinisikan sebagai perpaduan antara teknologi
komputer dan telekomunikasi dengan teknologi lainnya seperti perangkat keras,
perangkat lunak, database, teknologi jaringan, dan peralatan telekomunikasi
lainnya. Selanjutnya, teknologi informasi dipakai dalam sistem informasi organisasi
untuk menyediakan informasi bagi para pemakai dalam rangka pengambilan
keputusan.
Ada berbagai macam sistem informasi dengan menggunakan teknologi
informasi yang muncul, antara lain Electronic Data Processing Systems, Data
Processing Systems (DPS), Decision Support System (DSS), Management Information
System (MIS), Executive Information Systems (EIS), Expert System (ES) dan
Accounting Information System (AIS) (Bodnar, 1998). Saluran komunikasi yang
dapat digunakan untuk berkomunikasi adalah standard telephone lines, coaxial
cable, fiber optics, microwave systems, communications satellites, cellular radio and
telephone. Sedangkan konfigurasi jaringan yang dapat dipakai untuk berkomunikasi
adalah Wide Area Network (WAN), Local Area Network (LAN), dan Client/Server
Configurations (Romney, 2000).
EDP adalah penggunaan teknologi komputer untuk menyelenggarakan
pemrosesan data yang berorientasi pada transaksi organisasi. Sistem ini digunakan
untuk mengolah data transaksi yang sifatnya rutin (sehari-hari). Sistem ini tidak
dapat membantu pekerjaan pihak manajemen yang berkaitan dengan pengambilan
keputusan. Sistem ini hanya bermanfaat untuk meningkatkan ketepatan waktu dan
frekuensi penyajian laporan. Secara fundamental, EDP merupakan aplikasi sistem
informasi akuntansi dalam setiap organisasi. Istilah data processing (DP)
sebenarnya sama dengan EDP.
MIS merupakan penggunaan teknologi komputer untuk menyediakan informasi
yang berorientasi pada manajemen level menengah. MIS mengakui adanya
kenyataan bahwa para manajer dalam suatu organisasi membutuhkan informasi
dalam rangka pengambilan keputusan dan bahwa sistem informasi berbasis
komputer dapat membantu penyediaan informasi bagi para manajer.
DSS adalah suatu sistem informasi yang datanya diproses dalam bentuk
pembuatan keputusan bagi pemakai akhir. Karena berorientasi pada pemakai akhir,
maka DSS membutuhkan penggunaan model-model keputusan dan database khusus
yang berbeda dengan sistem DP. DSS diarahkan pada penyediaan data yang nyata,
khusus, dan informasi yang tidak rutin yang diminta oleh manajemen. DSS dapat
digunakan untuk menganalisis kondisi pasar sekarang atau pasar potensial. DSS
juga dapat membantu mengubah proses bisnis, dimana umumnya manajer membuat
semua keputusan, namun dengan adanya teknologi informasi seperti decision
support tools, access database, dan modelling software, pengambilan keputusan
menjadi bagian setiap orang.
ES merupakan sistem informasi yang berbasis pada pengetahuan yang
menggunakan pengetahuan tentang bidang aplikasi khusus untuk menjalankan
kegiatan sebagai konsultan ahli bagi pemakai akhir. Seperti DSS, ES membutuhkan
penggunaan model-model keputusan manajemen dan database khusus. Tidak seperti
DSS, ES juga membutuhkan pengembangan basis pengetahuan dan inference engine.
Jika DSS membantu manajemen dalam rangka pengambilan keputusan, maka ES
membuat keputusan tersebut.
EIS merupakan suatu sistem informasi yang berkaitan dengan kebutuhan
manajemen puncak mengenai informasi strategik dalam proses pengambilan
keputusan strategik. Sedangkan AIS merupakan sebuah sistem yang menyediakan
informasi bersifat keuangan dan non keuangan bagi para pengambil keputusan.
Penggunaan teknologi informasi pada aktivitas perusahaan seperti pada value
chain dapat menghasilkan beberapa keuntungan, seperti penghematan biaya,
percepatan waktu operasi, peningkatan produktivitas, percepatan waktu pengiriman
barang dan jasa kepada pelanggan, serta peningkatan nilai barang dan jasa yang
tinggi pada pelanggan.
Salah satu teknologi informasi yang tidak kalah pentingnya adalah pemakaian
Electronic Data Interchange (EDI). EDI adalah komunikasi antar komputer dengan
tujuan meningkatkan efektivitas dan mengurangi pekerjaan yang sifatnya klerikal.
Hansen dan Hill (1989) mendefinisikan EDI sebagai pergerakan dokumen bisnis
dalam format terstruktur antara berbagai patner bisnis dalam suatu organisasi.
Dengan EDI, dokumen yang diterima dapat memerintahkan komputer secara
otomatis. EDI yang terintegrasi memberikan peluang pada manajer untuk
berkonsentrasi penuh pada pengambilan keputusan strategik dan meningkatkan
kemampuan dalam pengendalian beberapa aktivitas.
Teknologi akan terus berkembang. Teknologi informasi yang kuat akan menjadi
competitive edge bagi perusahaan dan sekaligus menjadi entry barrier (Fasio, 1994).
Bagi organisasi yang ingin maju dan berkembang, tidak ada alasan untuk tidak
menggunakan teknologi sepanjang hal itu dapat mempermudah perusahaan
menyesuaikan diri dengan lingkungannya (Hanscombe, 1989).
3. PENGARUH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP
BIDANG AKUNTANSI MANAJEMEN
Sistem informasi akuntansi manajemen adalah sistem informasi yang
memproses input sehingga menghasilkan output untuk mencapai tujuan khusus
manajemen. Proses adalah inti dari sistem informasi akuntansi manajemen. Proses
dapat dijelaskan oleh aktivitas seperti pengumpulan, (collecting), pengukuran
(measuring), penyimpanan (storing), analisis (analysis), pelaporan (reporting), dan
pengelolaan (managing) informasi. Output yang dihasilkan dapat berupa laporan
khusus, biaya produksi, biaya pelanggan, anggaran, laporan kinerja, bahkan
komunikasi personal. Model operasional dari sistem informasi akuntansi manajemen
diilustrasikan pada Gambar 1.
Sistem informasi akuntansi manajemen mempunyai tiga tujuan utama, yaitu (1)
untuk menyediakan informasi yang digunakan dalam perhitungan biaya jasa,
produk dan tujuan lain yang diinginkan manajemen, (2) untuk menyediakan
informasi yang digunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan
perbaikan yang berkesinambungan, serta (3) untuk menyediakan informasi yang
berguna dalam pengambilan keputusan (Hansen, 2000). Ketiga tujuan ini
mengungkapkan bahwa manajer dan pengguna lainnya membutuhkan informasi
akuntansi manajemen dan perlu mengetahui bagaimana cara menggunakannya.
Informasi akuntansi manajemen dapat membantu manajemen mengidentifikasikan
suatu masalah, menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja. Informasi
akuntansi manajemen dibutuhkan dan digunakan dalam semua lingkup manajemen,
meliputi perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan. Lebih jauh lagi,
kebutuhan akan informasi tidak terbatas pada organisasi manufaktur, tetapi juga
mencakup organisasi dagang dan jasa.
0 comments:
Post a Comment